Sains adalah kehidupan

Kau mampu menghidupkannya dalam keluasan ilmunya

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Tentang alam dan seisinya

Makhluk hidup dan lingkungannya

Seluk beluk segala ciptaan hidup indahNya

Bumi dan Penyusunnya

Inilah wajah ranah yang kita tapaki

Antariksa Langit Lepas

Dan kau akan memahaminya

Pages

Senin, 28 April 2014

Ulangan Akhir Sistem Metabolisme

Berikut Daftar Username Siswa Kelas VIII B
Password: 8b001 


Link ke Ulangan Akhir Sistem Metabolisme:

Selasa, 15 April 2014

Ulangan Harian Sistem Peredaran Darah

Ulangan Harian Sistem Pencernaan

Sabtu, 12 April 2014

Ulangan Harian Sistem Pernafasan

Selasa, 25 Maret 2014

Coba Edit Photo




Senin, 24 Maret 2014

Sistem Peredaran Darah

l Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup dan ganda. Peredaran darah tertutup artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) melaluli arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, kemudian melalui vena pulmonalis kembali ke jantung (serambi kiri).
Peredaran darah besar yaitu peredaran darah dari jantung (bilik kiri) melalui aorta menuju ke seluruh tubuh, kemudian melalui vena cava kembali ke jantung (serambi kanan).
l Organ Penyusun Sistem Peredaran Darah
a. Jantung


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGym5aVeb8Cy8mvXDSjzMIfdKo8tcBDSFOsrHMMljfaJe0_PFGHqzuLF92PAoN6u1zE1Y-sA5az033XQft6V6PYbfOPzowCJvf0zMLY01aQXtRY1BCUlwnAJbXghWWkUaxraQ9OGVsZzk/s320/bagian-bagian-jantung.jpg

Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran darah. Dua rongga atas yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta(arteri besar), katup valvula bikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kiri dan serambi (atrium) kiri, serta valvula trikuspidalis yang terletak antara bilik (ventrikel) kanan dan serambi (atrium) kanan.
Saluran yang keluar dari jantung disebut arteri. Arteri yang berhubungan langsung dengan jantung  yaitu Arteri pulmonalis dan Aorta. Arteri pulmonalis membawa darah kaya CO2 menuju paru-parudan aorta adalah arteri terbesar yang mengalirkan darah darijantung(bilik/ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh.
Saluran yang menuju ke jantung disebut vena. Pada jantung terdapat tiga buah vena yang berhubungan langsung dengan jantung atrium yaitu vena cava superior, vena cava inferior dan vena pulmonalis. Vena cava superior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas menuju ke jantung, vena cava inferior adalah vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian bawah menuju ke jantung dan vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah kaya oksigen dari paru-paru menuju ke jantung.
Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi disebut tekanan sistol. Nilai 80 mmHg menunjukkan tekanan darah saat ventrikel relaksasi disebut tekanan diastol.
Bilik (ventrikel) kiri mempunyai lapisan yang paling tebal karena berfungsi mengedarkan arah dari jantung ke seluruh tubuh. Dan yang kedua ketebalannya adalah bilik (ventrikel) kanan karena tugasnya lebih ringan yaitu memompakan darah menuju paru-paru.
b. Pembuluh Darah
Sumber : http://paruparubasah.web.id/wp-content/uploads/2013/06/Pembuluh-Darah.jpg

Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan kapiler.
1) Arteri, Arah alirannya meninggalkan jantung. Darah dalam arteri kaya akanoksigen kecuali arteri paru-paru, letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit
2) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
3) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen dari darah berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel tubuh berdifusi ke dalam darah.
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena.
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung. Darah di dalam vena kaya akan CO2 kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit
Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2FaENgBNkrx1R8sy027wiLNaAJlg_3JvSNwhVNhqEBWza8t-MQfT-jqGGH4LhOzrna_VRDmr9gLeS_KL_XSQzvJ5lm2DctRbOwefJP9gFgKniqDy7wTOzHZoutDeQpq36Mn3wc4ZB0AM/s1600/PEMBULUH%20DARAH.jpg

  l Darah 
  Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Hemoglobin berfungsi untuk mengankut oksigen  dan karbondioksida.
a. Plasma
Merupakan bagian darah yang berupa cairan. Fungsinya mengangkut sari makanan ke seluruh tubuh. Selain itu di dalam plasma darah terdapat protein-protein yang mempunyai fungsi khusus. Protein dalam plasma antara lain berupa albumin  yang berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik darah , globulin yang berfungsi membentuk antibodi, dan fibrinogen yang berfungsi untuk pembekuan darah. Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.
b. Sel-Sel Darah
sel-sel darah merupakan bagian darah yang berupa padatan.yang terdiri dari :
1) Eritrosit(sel darah merah), berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan rusak dirombak di dalam limpa.
2) Leukosit (sel darah putih), berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Leukosit dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.  Diapedesisartinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika terjadi luka. Trombosit dibentuk di sumsum tulang belakang dan dapat hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan tidak berinti. 
  Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu, sehingga fungsi darah beraneka macam, yaitu sebagai berikut :
1) Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
2) Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
3) Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
4) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
5) Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
6) Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh.

l Sistem Peredaran Getah Bening



Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc5ivyqAM0XHmPeSxgaQ-3LmVeZnntUyGCdqBvXMaGFssekbKnBj3IzQfNVOJwCj0rF2THMW1dR9DCXjClXb4jAK-RiF-fTwaTnw-VNe9B5_0s6MqBQhyphenhyphenJqTSH5_HmAGHdWzsIDomVb6gh/s1600/Gb+peredaran+fetus-2.gif

Fungsi sistem peredaran getah bening (limfa)adalah sebagai berikut :
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.
  Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.
   Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat. Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
  Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu. Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah yang sudah mati.
  Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung. Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan tenggorokan.

 ·        Kelainan pada Peredaran Darah
    Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai berikut :
a. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin yang rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Perdarahan yang berat juga dapat mengakibatkan anemia. Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit.
b. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada, gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan kurang olahraga.
c. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian kaki. Pada varises yang parah, pembuluh vena tampak melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh cacat/kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering terjadi karena bertambahnya beban vena akibat terlalu banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya. Pelebaran vena pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.
d. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan darah yang di bawah normal. Gejala hipotensi adalah lesu, pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan. Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat penurun tekanan darah, muntaber, dan pendarahan. 
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan darah yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress, kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga dan kelebihan obat-obatan.


Nah, untuk lebih memaham sistem peredaran darah manusia, berikut animasi pembelajaran mengenai sistem peredaran darah pada manusia.


--UJI KRITIS DAN ANALISIS--


LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MENGHITUNG FREKUENSI DENYUT NADI PER MENIT

Coba tempelkan jari telunjukmu pada pergelangan tangan. Apakah ada denyutan yang terasa?
Sekarang coba tempelkan lagi jari telunjukmu pada sisi dalam siku tanganmu. Apakah kalian juga merasakan hal yang sama?
Apa yang menyebabkan terjadinya denyutan tersebut? Apakah sama jumlah denyut nadimu dengan jumlah denyut nadi temanmu? Jika iya, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jika sama, apa yang membuat hal tersebut berbeda?
Bersama kelompokmu, tulis hipotesis dari pernyataan tersebut.

A. Tujuan                  : Menghitung frekuensi denyut nadi tiap menit dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya
B. Alat dan Bahan      : Stopwatch atau arloji
C. Cara Kerja             :
1. Tempelkan jari telunjuk dan jari tengahmu pada pergelangan tangan sebelah dalam sehingga terasa adanya denyut nadi. Tekan sedikit sampai denyut nadi semakin terasa.


Sumber : ginichiby.blogspot.com
2. Hitunglah berapa kali nadimu berdenyut selama satu menit. Catatlah.
3. Berlari-larilah selama dua menit, kemudian hitung lagi denyut nadimu selama satu menit. Catatlah.
4. Bandingkan pengamatanmu dengan teman sekelompokmu.
5. Buatlah tabel hasil pengamatan berdasarkan data yang kamu peroleh.

D. Pertanyaan:
1. Apa variabel kontrol, variabel bebas, dan variabel terikat dari percobaan di atas?
2. Berapakah rerata frekuensi denyut nadi dalam keadaan istirahat?
3. Mengapa frekuensi denyut nadi dalam keadaan istirahat atau sebelum berlari-lari berbeda dengan setelah berlari-lari?
4. Samakah rerata frekuensi denyut nadi setiap orang? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi denyut nadi setiap orang?
5. Apa kesimpulan yang dapat kamu peroleh dari kegiatan ini?
6. Dapatkah kamu melakukan pengukuran frekuensi denyut nadi di tempat lain? Tunjukkan dan praktekkan!
7. Bandingkan hipotesis yang kamu dapat dengan kesimpulan yang kamu peroleh.


--Kau tak akan pernah tahu, sampai kau berani mencobanya--

Sistem Pernafasan Manusia

·    Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga.

·   Organ penyusun sistem pernafasan pada manusia:
  

Sumber: http://biologiumum.com/wp-content/uploads/2014/01/paru-paru.jpg
1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara mengalami perlakuan. 
(a) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. 
(b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. 
(c) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.
4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli,  merupakan  kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang jaringan-jaringan kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida.

·        Mekanisme pernapasan, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat sebagai berikut.
a. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula) sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru keluar.

·        Mekanisme Pertukaran Gas Oksigen dan Karbondioksida

Udara lingkungan dapat dihirup masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui dua cara, yakni pernapasan secara langsung dan pernapasan tak langsung. Pengambilan udara secara langsung dapat dilakukan oleh permukaan tubuh lewat proses difusi. Sementara udara yang dimasukan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan dinamakan pernapasan tidak langsung.

Saat kita bernapas, udara diambil dan dikeluarkan melalui paruparu. Dengan lain kata, kita melakukan pernapasan secara tidak langsung lewat paru-paru. Walaupun begitu, proses difusi pada pernapasan langsung tetap terjadi pada paru-paru. Bagian paru-paru yang mengalami proses difusi dengan udara yaitu gelembung halus kecil atau alveolus. Oleh karena itu, berdasarkan proses terjadinya pernapasan, manusia mempunyai dua tahap mekanisme pertukaran gas. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme pernapasan eksternal dan internal.


Sumber : http://arinazulfayunitayunus.files.wordpress.com/2012/05/1-72.jpg
a. Pernafasan Eksternal
Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke dalam paru-paru, udara yang masuk mengandung oksigen tersebut akan diikat darah lewat difusi. Pada saat yang sama, darah yang mengandung karbondioksida akan dilepas. Proses pertukaran O2 dari udara dalam alveolus dengan CO2 dalam kapiler darah disebut dengan pernafasan eksternal. 
Pada pernapasan eksternal, darah akan masuk ke dalam kapiler paru-paru yang mengangkut sebagian besar karbondioksida sebagai ion bikarbonat (HCO3) dengan persamaan reaksi sebagai berikut: 
                         H + HCO3      =             H2CO3
Sisa karbondioksida berdifusi keluar dari dalam darah dan melakukan reaksi sebagai berikut:
                                                 H2CO3                        =             H2O + CO2
Enzim karbonat anhidrase yang terdapat dalam sel-sel darah merah dapat mempercepat reaksi. Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut: HHb menjadi Hb. Selanjutnya hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO2) :
             Hb + O2         =          HbO2
Selama pernapasan eksternal, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah melalui difusi. Proses difusi dapat terjadi pada paru-paru (alveolus) karena ada perbedaan tekanan parsial antara udara dan darah dalam alveolus. Tekana parsial membuat konsentrasi O2 dan CO2 pada darah dan udara berbeda.
Tekanan parsial O2 yang kita hirup akan lebih besar dibandingkan pada alveolus. Dengan kata lain, konsentrasi oksigen pada udara lebih tinggi dibandingkan konsentrasi oksigen pada darah. Oleh karena itu, O2 dari udara akan berdifusi menuju darah pada alveolus.
Sementara itu, tekanan parsial CO2 dalam darah lebih besar dibandingkan tekanan parsial pada udara. Sehingga konsentrasi CO2 dalam darah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi CO2 dalam udara. Akibatnya, CO2 pada darah berdifusi menuju udara dan akan dibawa keluar tubuh lewat hidung.
 b.      Pernapasa Internal
Pada pernapasan internal darah masuk kedalam jaringan tubuh, O2 meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk kedalam cairan jaringan tubuh.
Hb O2                  =          Hb + O2
Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi karena tekanan O2 didalam jaringan lebih rendah dibandingkan tekanan oksigen dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus menerus menggunakan O2 dalam respirasi selular. Oleh karena itu, O2 dalam darah mengalir menuju cairan jaringan.
Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih rendah dibandingkan tekanan karbondioksida dalam jaringan. Akibatnya CO2 diangkut darah, sebagian kecilnya berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksihemoglobin (HbCO2): 
CO2 + Hb           =          HbCO2
Namun sebagian besar karbondioksida tersebut masuk kedalam plasma darah dan bergabung dengan air menjadi asam bikarbonat ( H2CO3). Oleh enzim anhidrase, asam karbonat akan segera terurai menjadi dua ion yakni, hidrogen dan ion bikarbonat.
H2CO3               =          H + HCO3
CO2 yang diangkat darah ini tidak semuanya dibebaskan keluar tubuh  oleh paru-paru, akan tetapi hanya 10% nya saja. Sisanya yang berupa ion-ion bikarbonat yang tetap berada dalam darah. Ion-ion bikarbonat didalam berfungsi sebagai buffer atau larutan penyangga. Lebih tepatnya, ion tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas Ph ( derajat keasaman ) darah.

l Kecepatan Bernapas
 Sistem pernapasan tidak terlepas dari pengaturan oleh sistem saraf. Kita dapat menahan napas selama beberapa menit. Namun, kemudian kita akan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menarik napas. Bagian otak yang berperan dalam mengatur pernapasan adalah bagian medula oblongata Ketika kandungan O2 dalam darah sedikit, medula oblongata akan mengirimkan impuls kepada otot tulang rusuk atau diafragma untuk berkontraksi. Ketika darah banyak mengandung CO2, pH darah akan mengalami perubahan. Perubahan pH ini dideteksi oleh medula oblongata. Sebagai respons, medula oblongata mengirimkan impuls pada otot tulang rusuk untuk berkontraksi lebih cepat atau lebih pendek sehingga volume rongga dada menjadi lebih besar dan napas menjadi lebih dalam. Dengan demikian, lebih banyak oksigen yang dapat diikat oleh darah dalam kapiler. Selain medula oblongata, bagian lain dari sistem saraf yang ikut mengatur pernapasan adalah bagian pons varoli di otak. Pada umumnya, laju pernapasan sesuai dengan laju penambahan karbon dioksida dalam darah atau laju pengurangan oksigen  dalam darah dan jaringan. Hal tersebut dipengaruhi oleh jenis aktivitas. Ketika melakukan aktivitas berat, kita akan terengah-engah. Hal tersebut terjadi karena peningkatan metabolisme dalam jaringan, terutama otot sehingga terjadi peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah.
  

l  Berbagai Jenis Volume Udara Pernapasan


Sumber:http://4.bp.blogspot.com/-tV875UOLZLo/UMqweFRQkQI/AAAAAAAAEAA/ u5ghTBbqyEA/ s1600/Grafik-volume-udara-pernapasan-pada-manusia.jpg

Jenis Volume
Ukuran Volume
Pengertian
Tidal
500 cc
Volume udara yang masuk dan keluar paruparu saat terjadi pernapasan biasa.
Suplemen
1500 cc
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ekspirasi normal.
Komplemen
1500 cc
Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi normal.
Vital
3500 cc
Jumlah volume tidal + volume suplemen + volume komplemen atau volume maksimal yang dapat dikeluarkan dalam satu ekspirasi setelah inspirasi maksimal.
Residu
1000 cc
Volume udara yang tersisa di dalam paruparu setelah melakukan ekspirasi maksimal.
Total
4500 cc
Jumlah volume Vital + Volume Residu. Volume udara seluruhnya yang dapat ditampung paru-paru

l Gangguan dan Penyakit  pada Sistem Pernapasan
a. Alergi, karena debu dapat menimbulkan bersin-bersin, lalu rongga hidung membengkak dan gatal sehingga terjadi batuk-batuk baik ringan maupun berat. Reaksi alergi dapat dikurangi dengan memberikan senyawa antihistamin atau pereda alergi.
b. Selesma (pilek yang mengiringi influensa), merupakan kondisi hidung berair atau mungkin tersumbat lendir diikuti dengan hilangnya sensitivitas indera penciuman. Selesma disebabkan oleh infeksi virus. Pada umumnya dapat sembuh sendiri setelah beberapa hari.
c. Mimisan, terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang ada di dalam hidung. Mimisan sering terjadi pada anak-anak. Namun, dapat pula terjadi pada orang dewasa yang memiliki hipertensi dan gejala stroke.
d. Polip, merupakan jenis tumor jinak yang menyumbat sebagian jalan udara pada hidung. Sering menimbulkan suara yang sengau dan dapat mengakibatkan kesulitan bernapas. Polip dapat dibuang melalui operasi.
e. Rhinitis, merupakan radang selaput hidung yang disebabkan oleh bakteri. Dapat pula disebabkan oleh selesma maupun alergi.
f. Sinusitis, berupa peradangan yang bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri pada tulang pipi.
g. Laringitis, merupakan peradangan pada kotak suara yang menimbulkan suara menjadi lirih bahkan mungkin dapat tidak terdengar sama sekali. Dapat disembuhkan dengan jalan mengistirahatkan pita suara.
h. Trakheitis, berupa peradangan pada trakhea yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus.
i. Bronkhitis, merupakan peradangan pada bronkhus yang disebabkan oleh infeksi dan dapat diperparah oleh asap, misalnya asap rokok dan asap polusi.
j. Pneumonia, diawali dengan adanya gejala radang pada paruparu dan paru-paru terisi dengan cairan radang. Pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Dapat pula disebabkan oleh asap rokok dan asap polusi.
k. Pleuritis, berupa radang selaput yang menyelubungi paru yang disebut sebagai selaput pleura. Radang ini sering diikuti rasa nyeri.
l. Tuberkulosis paru, merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit.
m. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), terjadi pada anak-anak atau penduduk di wilayah yang kurang sehat.
n. Asma (sesak napas), disebabkan oleh faktor genetik, dapat berupa penyempitan saluran napas dan paru-paru.
o. Emfisema, merupakan pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah nya kemasukan udara.
p. Kanker paru-paru, merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.



Nah, untuk lebih memaham sistem pernafasan manusia, berikut animasi pembelajaran mengenai sistem pernafasan manusia.


--UJI KRITIS DAN ANALISIS--


LEMBAR KERJA SISWA 
(LKS)
KEGIATAN 1

     A.   Tujuan
      Mengetahui volume pernapasan pada paru-paru

    B.    Alat dan Bahan
1.      Timbangan badan
2.      Baskom
3.      Selang
4.      Gelas Ukur
5.      Botol aqua ukuran 1,5 liter
6.      Spidol
7.      Air
8.      Pewarna makanan

C.  Langkah Kegiatan


Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-xKnKtJ_G4YM/TVqOPrvazSI/AAAAAAAAB7E/odLEq5F-QjM/s200/respirometer%2B2.jpg


1. Timbanglah berat badan naracoba.
2. Isi botol aqua sampai penuh dengan air yang sebelumnya telah diberi pewarna secara bertahap sebanyak 10 mL sambil diberi skala dengan menggunakan spidol.
3. Isilah baskom dengan air sampai penuh.
4. Masukkan botol aqua  yang berisi air ke dalam baskom dalam posisi terbalik.
5. Masukkan selang ke dalam botol aqua dengan salah satu ujungnya yang ditutupi dengan jari.
6. Tariklah napas secara biasa dan hembuskan secara biasa pula melalui selang.
7. Amati volume air yang turun pada botol aqua (volume air yang turun adalah volume kapasitas tidal).
8. Minta naracoba untuk berlari-lari selama dua menit.
9. Tarik napas secara biasa dan hembuskan secara biasa setelah selasai berlari.
10. Amati volume air yang turun.
11. Setelah naracoba kembali dalam kondisi rileks, lakukan langkah 6-10 dengan menarik napas sedalam-dalamnya kemudian menghembuskan secara biasa dan menarik napas secara biasa kemudian menghembuskan sedalam-dalamnya.
12. Lakukan langkah di atas untuk naracoba dengan berat badan yang berbeda.

D. Tabel Pengamatan
  
NO
Naracoba
Berat badan
Volume kapasitas
Tidal
Inspirasi
Ekspirasi
Sebelum berlari
Sesudah berlari
Sebelum berlari
Sesudah berlari
Sebelum berlari
Sesudah berlari
1

2

3


E.     Pertanyaan
1.         Berapakah volume kapasitas tidal, inspirasi, dan ekspirasi paru-paru?
2.       Bagaimanakah hasil pengukuran yang diperoleh dari setiap naracoba sama? Jika tidak, apa alasannya?
3.         Bagaimana pengaruh aktifitas terhadap kapasitas paru-paru?
4.         Bagaimana pengaruh berat badan terhadap kapasitas paru-paru?
5.         Bagaimanakah kesimpulan dari kegiatan ini ?

LEMBAR KERJA SISWA 
(LKS) 
KEGIATAN 2

      A.    Tujuan
        Mengetahui bahwa udara yang keluar dari paru-paru mengandung karbondioksida dan uap air.

     B.    Alat dan bahan
1.      Gelas
2.      Air kapur
3.      Selang plastik
4.      Cermin

       C.  Cara kerja
1.  Membuat air kapur dengan cara memasukkan satu genggam kapur padat ke dalam 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Agar partikel kapur mengendap, larutan tersebut didiamkan selama satu hari. Mengambil air jernih di atas endapan kapur dan mencatat tingkat kejernihannya.
2.  Menyediakan dua buah tabung reaksi. Memberi tanda gelas piala satu dengan angka 1 dan gelas piala lain dengan angka 2. Mengisi masing-masing gelas piala dengan air kapur sebanyak 100 ml. Mencatat kejernihan atau warna air kapur dalam masing-masing gelas kimia dalam tabel pengamatan.
3.  Menghembuskan nafas ke dalam air dari gelas piala 1 melalui sedotan limun, gelas 2 tanpa diberi hembusan nafas. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada gelas piala. Membandingkan hasil reaksi tersebut.
4.  Mengambil kaca dan hembuskan nafas ke permukaan kaca. Mencatat apa yang terjadi.

      D.    Pertanyaan
             1. Apakah yang terjadi pada air kapur setelah kamu menghembuskan napas ke dalamnya?
         2. Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi? Jelaskan!
         3. Buatlah kesimpulan!
    4. Bagaimanakah permukaan cermin? Buatlah kesimpulan! Diskusikan dengan teman   sekelompokmu.


--Knowledge is not enough; we must apply. Willing is not enough; we must do--